ENERGI ALTERNATIF
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja
sel surya.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan energi angin untuk
pembangkitan energi listrik.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan energi panas laut untuk
pembangkitan energi listrik.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan energi ombak laut untuk
pembangkitan energi listrik.
B. Pengertian Energi Alternatif
Semua energi yang dapat
digunakan, yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa
akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Mengapa energi alternatif?
Karena pada dasarnya bahan bakar konvensional (minyak/energi fosil) yang terus
digunakan selama ini merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi
diseluruh sektor kegiatan cadangannya semakin berkurang dan memiliki sifat tidak
dapat diperbarui, dan tidak ramah lingkungan. Kekayaan sumber daya alam
Indonesia yaitu surya, panas laut, ombak laut, dan angin dapat menjadi salah
satu solusinya, dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan
ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas baik jumlah
dan cadangannya.
C. Macam – macam Energi
Alternatif
Pada dasarnya dengan kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah, ada sangat banyak energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan, akan tetapi disini kita hanya membahas 4 macam energi alternatif,
yaitu.
1. Surya
Indonesia yang merupakan
daerah sekitar katulistiwa dan daerah tropis dengan luas daratan hampir 2 juta
, dikaruniai penyinaran matahari lebih dari 6 jam sehari atau sekitas 2.400 jam
dalam setahun. Energi surya dimuka bumi Indonesia mempunyai intensitas antara ,
betapa melimpahnya energi yang sebagian besar terbuang sia-sia ini. Tantangan,
bagaimana mengembangkan pemanfaatan sumber energi ini. 2 km 2 − /7.06.0 mkW
Bagi Indonesia upaya pemanfaatan energi surya mempunyai berbagai keuntungan
yang antara lain adalah :
• Energi ini tersedia dengan jumlah yang besar
di Indonesia.
• Sangat mendukung kebijakan energi nasional
tentang penghematan, diversifikasi dan pemerataan energi.
• Memungkinkan dibangun di daerah terpencil karena tidak
memerlukan transmisi energi maupun transportasi sumber energi.
Teknologi ini masih relatif
baru di Indonesia , hal ini dimungkinkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi
Indonesia masih sangat terpengaruh oleh teknologi dari negara-negara Barat yang
pada umumnya negara-negara tersebut mempunyai 4 musim, sehingga kurang
mendapatkan sinar matahari kalupun mendapat sinar namun dengan jumlah yang
tidak terlalu besar. Sedang di Indonesia seharusnya sel surya ini mendapatkan
perhatian khusus, sebab Indonesia yang merupakan daerah tropis dan di daerah
katulistiwa maka Indonesia mempunyai karakteristik angin yang kurang baik
(sangat fluktuatif) dibanding dengan karakteristik angin di negara – negara
Barat namun sangat menguntungkan untuk energi matahari yang rata-rata mendapat
sinar matahari 6 jam dalam sehari dengan cuaca yang sangat mendukung.
Energi surya yang dikonversikan menjadi
energi listrik disebut juga dengan energi photovoltaic. Pada awalnya teknologi
ini digunakan sebagai pembangkit listrik di daerah pedesaan terpencil kemudian
berkembang menjadi lampu penerangan jalan berenergi surya, penyediaan listrik
di tempat umum seperti rumah peribadatan, pelayanan kesehatan,
instansi-instansi pemerintah. Walaupun awalnya hanya cukup untuk kebutuhan
penerangan namun PLTS cukup membantu elektrifikasi di tempat yang membutuhkan.
Selain itu telah tersedia pula pompa air tenaga surya, yang digunakan untuk
pengairan irigasi atau sumber air bersih (air minum).
a) Prinsip Kerja Teknologi Photovoltaic
Cahaya matahari dapat diubah
menjadi energi listrik melalui modul surya yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Bahan semikonduktor, merupakan bahan semi logam yang memiliki
partikel yang disebut elektron-proton, yang apabila digerakkan oleh energi dari
luar akan membuat pelepasan elektron sehingga menimbulkan arus listrik dan
pasangan elektron hole. Modul surya mampu menyerap cahaya sinar matahari yang
mengandung gelombang elektromagnetik atau energi foton ini. Energi foton pada
cahaya matahari ini menghasilkan energi kinetik yang mampu melepaskan
elektron-elektron ke pita konduksi sehingga menimbulkan arus listrik. Energi
kinetik akan makin besar seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya dari
matahari. Intensitas cahaya matahari tertinggi diserap bumi di siang hari
sehingga menghasilkan tenaga surya yang diserap bumi ada sekitar 120.000 terra
Watt. Jenis logam yang digunakan juga akan menentukan kinerja daripada sel
surya.
b)
Komponen Sistem PV
Adapun
komponen-komponen yang terdapat dalam Photovoltaic
antara lain, dijelaskan berikut ini.
1. Modul Surya
Komponen utama
dari PV yang dapat menghasilkan energi listrik DC disebut panel surya atau
modul surya. Panel surya terbuat dari bahan semikonduktor (umumnya silicon) yang apabila disinari oleh
cahaya matahari dapat menghasilkan arus listrik.
2.
Baterai/Aki
Baterai
atau aki adalah penyimpan energi listrik pada saat matahari tidak ada. Baterai
yang cocok digunakan untuk PV adalah baterai deep cycle lead acid yang mampu menampung kapasitas 100 Ah, 12 V,
dengan efisiensi sekitar 80%. Waktu pengisian baterai/aki selama 12 jam - 16
jam.
3. Regulator Baterai
Regulator baterai adalah alat yang mengatur
pengisian arus listrik dari modul surya ke
baterai/aki dan sebaliknya. Saat isi baterai tersisa 20% sampai 30%, maka
regulator akan memutuskan dengan beban. Regulator baterai juga mengatur
kelebihan mengisi baterai dan kelebihan tegangan dari modul surya. Manfaat dari
alat ini juga untuk menghindari full discharge dan overloading serta memonitor suhu baterai. Kelebihan tegangan dan pengisian dapat mengurangi umur
baterai. Regulator baterai dilengkapi
dengan diode protection yang menghindarkan arus DC dari baterai agar tidak masuk ke panel surya lagi.
4.
Inverter
Inverter adalah alat yang mengubah arus DC menjadi AC sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik yang digunakan. Alat ini mengubah arus DC dari panel surya menjadi arus AC untuk kebutuhan beban-beban yang menggunakan arus AC.
5.
Kabel Instalasi
Kabel yang digunakan untuk instalasi
PV adalah kabel khusus yang dapat mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan kerusakan pada
perangkat. Spesifikasi kabel yang cocok dapat mengurangi loss 3
Konfigurasi teknologi PV yang
lengkap terlihat pada gambar 6. Setiap terminal positif panel dihubungkan satu
sama lainnya demikian pula dengan setiap terminal negatifnya. Kemudian terminal
positif panel surya dihubungkan dengan terminal positif charge controller,
demikian pula dengan terminal negatifnya. Tegangan panel surya akan digunakan untuk menghidupkan baterai.
c) Aplikasi
Teknologi PV
Ada beberapa aplikasi
teknologi PV yang saat ini sedang dikembangkan di Pulau Saugi antara lain Solar
Home System, lampu penerangan tenaga surya, dan pompa air tenaga surya.
1) Solar Home System
Solar Home System (SHS)
biasanya diterapkan pada rumah tinggal, tempat ibadah, puskesmas, dan instansi
pemerintah di daerah terpencil seperti pedesaan. Komponen utama yang digunakan
adalah modul surya, baterai/aki, regulator baterai, inverter, dan kabel. Skema
SHS terlihat pada gambar 7.
2) Lampu jalan tenaga surya
Lampu jalan tenaga surya
sangat besar manfaatnya dalam rangka penghematan energi listrik PLN yang
membutuhkan BBM itu. Adapun komponen utamanya terdiri atas modul surya 50
Wp-100 Wp, baterai, regular baterai, lampu jalan DC, tiang lampu, dan alat
control pengatur waktu penggunaan dan intensitas cahaya. Lampu jalan jenis ini
sangat cocok untuk daerah terpencil yang jauh dari instalasi listrik PLN.
2. Angin
Angin adalah proses alam
yang berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara lingkup daerah dan
dunia. Di lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah kutub menuju
daerah khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari khatuistiwa
menuju daerah kutub.
Angin merupakan suatu energi
alam yang berlimpah adanya di bumi yang juga merupakan energi yang murah serta
tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh
manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :
- · Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
- · Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling tepung, tebu.
- · Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
- · Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin terutama untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.
a)
Proses terjadinya angin
Angin terjadi bila terdapat
pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh sinar matahari. Disiang hari udara
di atas lautan relati lebih dingin daripada daratan. Sinar matahari menguapkan
air lautan dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi sinar matahari di daratan
kurang sehingga udara di atas daratan lebih panas. Dengan demikian udara di
atas mengembang,jadi ringan dan naik ke atas. Udara dingin yang lebih berat
turun mengisi kekurangan udara di daratan, maka terjadilah aliran udara yang
disebit angin dari lautan ke daratan tepi pantai. Di malam hari peristiwa yang
sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut mengalir dari pantai ke tengah
lautan dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari
ikan di lautan. Angin di lereng gunung juga terjadi demikian. Pada sekitar
puncak pegunungan lebih dulu panas dibandingkan dengan daerah lembah. Karena
perbedaan panas ini sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang akhirnya timbul
angin biasa yang disebut angin lembah dan angin gunung.
b) Turbin
Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik
Menurunnya tinggi muka air
di berbagai bendungan - terutama yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
listrik tenaga air (PLTA)-telah menurunkan pasokan listrik di Jawa hingga 500
megawatt. Sebagai salah satu sumber pemasok listrik, PLTA bersama pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) memang
memegang peran penting terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura,
dan Bali. Energi angin yang sebenarnya berlimpah di Indonesia ternyata belum
dimanfaatkan sebagai alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai negara,
pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif nonkonvensional sudah
semakin mendapatkan perhatian. Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran
terhadap timbulnya krisis energi dengan kenyataan bahwa kebutuhan energi terus
meningkat sedemikian besarnya. Di samping itu, angin merupakan sumber energi
yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan
berdampak positif terhadap lingkungan.
c)
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga
angin atau wind power system memanfaatkan angin melalui kincir, untuk
menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan masyarakat
yang tinggal di pulau-pulau kecil.
Secara umum, sistem alat ini
memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.Hembusan angin ditangkap
baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran
motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
WindPower,System ini terdiri
dari empat bagian utama, yaitu rotor, transmisi, elektrikal dan, tower. Bagian
rotor terdiri dari baling-baling dengan empat daun, bentuknya seperti
baling-baling pesawat. Dengan bentuk seperti ini diharapkan energi angin yang
tertangkap bisa maksimal agar bobotnya lebih ringan. Baling-baling ini dibuat
dengan diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari fiberglass.
Untuk mendapat hembusan
angin, baling-baling diletakkan pada tower setinggi delapan meter. Sedangkan
pada bagian transmisi digunakan sistem kerekan dan tali, sistem transmisi ini
digunakan untuk menyiasati kekuatan angin yang kecil. Karena kecepatan angin di
Indonesia relatif kecil, transmisi ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan
putaran sebagai pengubah energi digunakan alternator dua fase 12 volt, energi
listrik yang dihasilkan oleh alternator dapat disimpan dalam aki. Sementara
kapasitas daya yang didapat sebesar 1,5 KW.
Wind Power System telah
diuji coba oleh para mahasiswa di pantai kenjeran, kurang dari satu jam hasil
dari percobaan tersebut sudah dapat menghasilkan energi listrik untuk
menyalakan TV dan lampu sampai 100 watt.
Karya yang dibuat selama
bulan ini sudah dapat langsung diterapkan bagi masyarakat. Untuk menyimpan
energi listrik bisa digunakan aki besar, dan penggunaannya bisa digunakan
instalasi pembagi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan Win Power
System relatif murah, sekitar Rp 16 juta. Tapi, itu belum termasuk bahan dan
pembuatan towernya.
d)
Prinsip kerja PLTA
Angin adalah salah satu
bentuk energi yang tersedia di alam,Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin
angin atau kincir angin.Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang
memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik.Energi Listrik
ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Angin kelas 3 adalah batas
minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan energi angin
merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini.
Di tengah potensi angin
melimpah di kawasan pesisir Indonesia,total kapasitas terpasang dalam sistem
konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia,
lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW)
sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun
di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua
unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.
Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu
(PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Tenaga angin telah lama
dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan mungkin ribuan tahun yang lalu,
khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai sekarang, dan yang banyak kita
lihat sekarang digunakan dalam tambak-tambak ikan di tepi pantai untuk
menggerakkan baling-baling (atau turbin angin) untuk menjalankan memompaan air.
Namun baiklah kalau kita di Indonesia mulai mempopulerkan PTLTA, khususnya
ukuran kecil.PTLTA ukuran kecil adalah istilah yang biasanya diberikan kepada unit
50 KW atau lebih kecil.
Tempat-tempat terpencil yang
biasanya menggunakan diesel-generator dapat menggantikannya atau menambahkannya
dengan PTLTA ukuran kecil ini.
3.
Ombak Laut
Ombak adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak yang kemudian berubah menjadi apayang kita sebut sebagai gelombang. Energi ombak laut adalah energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan turbin. Ombak naik ke dalam ruang generator, lalu air yang naik menekan udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar. Ketika air turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin kembali. Putaran turbin kemudian dihubungkan ke generator dan diubah menjadi energi listrik dan di distribusikan ke beban.
a)
Prinsip Kerja PLTG
Pertama aliran gelombang
laut yang mempunyai energi kinetik masuk kedalam mesin konversi energi
gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombang yang mempunyai energi
kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin ini, energi kinetik yang
dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari perputaran
rotor inilah energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator. Di dalam
generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik (daya listrik).
Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem
tranmisi (beban).
b)
PLTGL – OWC (Oscillating Water Column)
OWC merupakan salah satu
sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi
listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan menangkap energi
gelombang yang mengenai lubang pintu OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau
osilasi gerakan air dalam ruang OWC, kemudian tekanan udara ini akan
menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan dengan generator listrik
sehingga menghasilkan listrik.
Pada teknologi OWC ini,
digunakan tekanan udara dari ruangan kedap air untuk menggerakkan whells
turbine yang nantinya pergerakan turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi
listrik. Ruangan kedap air ini dipasang tetap dengan struktur bawah terbuka ke
laut. Tekanan udara pada ruangan kedap air ini disebabkan oleh pergerakan
naik-turun dari permukaan gelombang air.
Gerakan gelombang di dalam
ruangan ini merupakan gerakan compresses dan gerakan decompresses yang ada di
atas tingkat air di dalam ruangan. Gerakan ini mengakibatkan, dihasilkannya
sebuah alternating streaming kecepatan tinggi dari udara. Aliran udara ini
didorong melalui pipa ke turbin generator yang digunakan untuk menghasilkan
listrik. Sistem OWC ini dapat ditempatkan permanen di pinggir pantai atau bisa
juga ditempatkan di tengah laut. Pada sistem yang ditempatkan di tengah laut,
tenaga listrik yang dihasilkan dialirkan menuju transmisi yang ada di daratan
menggunakan kabel.
c)
Kapasitas Terpasang dan Ekonomi The Limpet
Merupakan OWC terletak di
pantai Islay , Skotlandia , saat ini beroperasi sebagai prototipe di 75kW .
Namun, fasilitas ini mampu bekerja pada kapasitas penuh dari 500kW . Ini adalah
kapasitas pembangkit yang membuat energi gelombang ekonomis dan mampu bersaing
di pasar komersial ( Carbon Trust , 2010) situs di India yang dibangun sebagai
dekat pantai OWC beroperasi pada 150kw . The Mk3 -PC dibangun oleh Oceanlinx
dinilai untuk 2.5MW . Perbedaan mencolok tergantung pada konstruksi, turbin
udara, dan energi gelombang yang tersedia . Energi gelombang saat operasi cukup
mahal di 14 sen per kWh . Hal ini disebabkan sebagian untuk biaya instalasi
mahal dan pengembangan teknologi . Akhirnya sebagai energi gelombang menjadi
lebih tersebar luas biaya akan diturunkan menjadi harga yang sebanding dengan
energi angin .
4.
Panas Laut
Lautan yang meliputi dua per
tiga permukaan bumi, menerima energi panas yang berasal dari penyinaran
matahari. Lautan befungsi sebagai suatu penampungan yang cukup besar dari
energi surya yang mencapai bumi. Kira-kira seperempat dari daya surya sebesar 1,7
x 1017 watt yang mencapai atmosfer diserap oleh lautan. Selain itu, air laut
juga menerima energi panas yang berasal dari panas bumi, yaitu magma yang
berasal dari bawah laut. Pemanasan dari permukaan air di daerah tropikal
mengakibatkan permukaaan air laut memiliki suhu kira-kira 27 - 30oC. Bilamana
air permukaan yang hangat ini dipakai dalam kombinasi dengan air yang lebih
dingin (5 - 7oC) pada kedalaman 500 - 600 meter , maka suatu sumber energi panas yang
relatif besar akan tersedia.
Menurut rancangan-rancangan
terkini energi listrik akan dapat dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik tenaga
panas laut (PLT-PL) dengan menggunakan siklus Rankine rangkaian tertutup maupun
terbuka. Selisih suhu sebesar 20o C akan tersedia selama 24 jam sehari dan
sepanjang tahun. Hal ini jauh lebih menguntungkan dibanding dengan pemanfaatan
sinar matahari di daratan, yang tersedia hanya siang hari, itupun bilamana
udara tidak mendung atau cuaca tidak hujan. Bilamana selisih 20oC itu
dimanfaatkan dengan suatu efisiensi efektif sebesar misalnya 1,2%, maka suatu
arus air sebesar 5 meter
kubik per detik akan dapat menghasilkan daya elektrik bersih dengan daya
sebesar kira-kira 1 MW. Dapat dibayangkan bahwa ukuranukuran yang besar sekali
diperlukan untuk dapat membantu suatu PLT-PL yang besar. Sebab sejumlah arus
air yang meliputi 500
meter kubik per detik yang akan diperlukan untuk dapat
membuat suatu PLT-PL yang besar, misalnya 100 MW. Dengan demikian maka taraf
efisiensi yang perlu diusahakan untuk ditingkatkan.
a)
Prinsip Kerja
Pada teknologi konversi
energi panas laut atau KEPL (Ocean Thermal Energy Conversion, OTEC), siklus
Rankine digunakan untuk menarik arus-arus energi termal yang memiliki
sekurang-kurangnya selisih suhu sebesar 20oC. Pada saat ini terdapat dua siklus
daya alternatif yang dikembangkan, yaitu siklus Claude terbuka dan siklus
tertutup. Siklus terbuka dengan mendidihkan air laut yang beroperasi pada
tekanan rendah, menghasilkan uap air panas yang melewati turbin
penggerak/generator. Siklus tertutup menggunakan panas permukaan laut untuk
menguapkan fluida pengerak dengan Amonia atau Freon. Uap panas menggerakan
turbin, kemudian turbin berkerja menghidupkan generator untuk menghasilkan
listrik. Prosesnya, air laut yang hangat dipompa melewati tempat pengubah dimana
fluida pemanas tekanan rendah diuapkan hingga menjalankan turbo-generator. Air
dingin dari dalam laut dipompa melewati pengubah kedua mengubah uap menjadi
cair kemudian dialiri kembali dalam sistem.
Dalam siklus Claude terbuka,
air laut digunakan sebagai medium kerja maupun sebagai sumber energi. Air
hangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalam suatu alat penguap
(flash evaporator) dan menghasilkan uap air dengan tekanan yang sangat rendah,
lk 0,02 hingga 0,03 bar dan suhu kira-kira 20oC. Uap itu memutar sebuah turbin
uap yang merupakan penggerak mula bagi generator yang menghasilkan energi
listrik .
Karena tekanan uap itu
rendah sekali maka ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar. Setelah melewati
turbin, uap yang sudah dimanfaatkan dialirkan ke sebuah kondensor yang
menghasilkan air tawar. Kondensor didinginkan oleh air laut yang berasal dari
lapisan bawah permukaan laut. Dengan demikian, metode dengan siklus Claude ini
menghasilkan energi listrik maupun air tawar. Masalah dengan metode ini adalah
bahwa ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar oleh karena tekanan uap yang
begitu rendah. Sebagai contoh, sebuah modul sebesar 10 MW yang terdiri atas
penguap, turbin dan kondensor, akan memerlukan ukuran garis tengah dan panjang
100 meter.
Dalam kaitan ini maka metode
kedua, yaitu dengan siklus tertutup, merupakan pilihan yang pada saat ini lebih
disukai dan digunakan banyak proyek percobaan. Seperti yang terlihat pada
gambar 2, air permukaan yang hangat dipompa ke sebuah penukar panas atau evaporator,
dimana energi panas dilepaskan kepada suatu medium kerja, misalnya amonia.
Amonia cair itu akan berubah menjadi gas dengan tekanan kira-kira 8,7 bar dan
suhu lk 21oC. Turbin berputar menggerakkkan generator listrik yang menghasilkan
energi listrik. Gas amonia akan meninggalkan turbin pada tekanan kira-kira 5,1
bar dan suku lk 11oC dan kemudian di bawa ke kondensor. Pendinginan pada
kondensor mengakibatkan gas amonia itu kembali menjadi bentuk benda cair.
Rendemen ini merupakan
efisiensi termodinamika yang baik sekali, namun di dalam praktek rendemen yang
sebenarnya akan terjadi lebih rendah, yaitu sekitar 2- 2,5 %. Pada
rancangan-rancangan terkini suatu arus air sebesar 3-5 m3/s baik pada sisi air
hangat maupun pada sisi air dingin, diperlukan untuk menghasilkan daya sebesar
1 MW pada generator. Selain amonia (NH3), juga Fron-R-22 (CHClF2) dan Propan
(C3H6) memiliki titik didih yang sangat rendah, yaitu antara -30oC sampai -
50oC pada tekanan atmosfer dan + 30oC pada tekanan antara 10 dan 12,5 Kg/cm2. Gas-gas
inilah yang prosfektif untuk dimanfaatkan sebagai medium kerja pada konversi
energi panas laut.
b)
Kelebihan dan Kelemahan
Keuntungan bagi sisi pemerintah :
- · Pemanfaatan energi baru, seperti tenaga panas laut,
- · akan mengurangi ketergantungan akan BBM atau Batu bara yang cadangannya diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun mendatang.
- · Penelitian ini akan melibatkan instansi-instansi yang terkait / departemen sehingga diharapkan akan memberikan sumbangsihnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
- · Penggunaan teknologi ini akan mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat emisi gas buang dari produk BBM atau Batu bara.
- · Setiap proyek yang akan dibangun nantinya akan mengurangi jumlah pengangguran, karena tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja.
- Merupakan solusi alternatif untuk masa yang akan datang, sekiranya produksi BBM atau batu bara telah berhenti.
- Mengurangi ketergantungan akan BBM atau batu bara sebagai bahan baku dalam memproduksi listrik.
- Jika dimanfaatkan secara optimum, maka dengan efisiensi sekitar tiga persen maka Indonesia dapat menghasilkan 240.000 MW dari total potensi panas laut yang ada. Hasil sampingan berupa air tawar tentu dapat dimanfaatkan untuk produksi air minum bersih untuk didayakan oleh PLN.
Keuntungan bagi konsumen :
- · Konsumen akan merasa lega akan kontinuitas penyediaan energi listrik untuk beberapa waktu mendatang.
Kendala :
- · Untuk mengubah suatu sistem ketenaga listrikan dari BBM dan Batubara menjadi panas laut dibutuhkan biaya investasi yang sangat besar.
- · Efisiensi pembangkit tenaga panas laut (PLT-PL) yang masih di dwah 5 % tentu bukan merupakan kabar yang baik bagi semua pihak.
- · Belum ada investor yang besedia menanamkan investasinya untuk proyek pembuatan pembangkit tenaga panas laut (PLT-PL).
- · Adanya gangguan alam di daerah laut atau pantai akan merugikan sistem kelistrikan dengan teknologi panas laut.
- · Biaya produksi akan tinggi sehingga mau tidak mau jika pemerintah mekakukan subsidi, maka budget APBN akan tersedot untuk biaya subsidi.
Latihan
Soal Energi Alternatif
1. Sebutkan perbedaan fungsi dari Solar Cell
dengan Solar WaterHeating dan Solar Furnaces.
Jawaban
Perbedaannya adalah :
·
Solar cell untuk merobah cahaya langsung
menjadi listrik. Pada saat cuaca
cerah kita dapat
memperoleh daya yang
cukup untuk menghidupkan satu
buah bola lampu 1000 W dari 1 m2 solar panel.
Alat ini pada
awalnya dikembangkan dalam
rangka untuk menyediakan
kebutuhan listrik untuk satelit
·
Solar
water heating Alat ini
menggunakan panas dari
Matahari untuk memanaskan air
dalam gelas panel
diatas atap rumah.
Ini berarti tidak lagi
digunakan gas atau
listrik yang banyak
untuk memanaskan air kebutuhan rumah tangga. Air dipompakan melalui pipa pipa dalam suatu
panel. Pipa di catdengan cat hitam
sehingga dapat menyerap panas
bila cahaya matahari
mengenainya. Cara seperti ini
sangat membantu sekali
dalam pembuatan sistem pemanasan sentral
·
Solar
Furnances atau Tungku
Surya menggunakan luasan
yang sangat luas dari susunan
kaca untuk mengumpulkan energi cahaya matahari kedalam
ruangan yang sempit
sebagai fokusnya dan menghasilkan temperatur yang sangat
tinggi.
2. Apa yang dimaksud dengan efek
photovoltaic?
Jawaban
Modul surya (fotovoltaic)adalah sejumlah
sel surya yang
dirangkai secara seri dan
paralel, untuk meningkatkan
tegangan dan arus
yang dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem catu daya beban.
Untuk mendapatkan keluaran
energi listrik yang
maksimum maka permukaan modul
surya harus selalu mengarah ke matahari. Komponen utama
sistem surya photovoltaic adalah
modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel
surya photovoltaic. Untuk membuat modul
photovoltaic secara pabrikasi
bisa menggunakan teknologi
kristal dan thin film. Modul photovoltaic kristal dapat dibuat dengan teknologi
yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel photovoltaic diperlukan
teknologi tinggi. Modul
photovoltaic tersusun dari beberapa
sel photovoltaic yang
dihubungkan secara seri
dan parallel.
3. Hal apa yang merupakan kendala operasi
dari PLTS, dan hal apa yang menentukan tingkat kehandalan dari suatu pembangkit
?
Jawaban
Kendala utama
yang dihadapi dalam
pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang
besar dan harga per kWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi,
karena memerlukan subsistem
yang terdiri atas baterai,
unit pengatur dan
inverter sesuai dengan kebutuhannya.
Hal yang
Menentukan Tingkat Kehandalan
Dari Suatu Pembangkit Listrik Tenaga
Surya, adalah Kehandalan merupakan suatu indikator tingkat kemampuan, kelancaran,
ketahanan maupun keamanan suatu pembangkit
dalam operasinya untuk
memproduksi tenaga listrik sesuai keperluan / target yang telah
direncanakan.Tingkat kehandalan suatu pembangkit biasanya tergantung dari :
·
Daya mampu yang tersedia
·
Fluktuasi dan kondisi beban
·
Alat pengaman (proteksi)
·
Mutu pemeliharaan
Untuk mendukung kehandalan yang
optimal maka
perlu melaksanakan
pemeliharaan terhadap pembangkit.
Semakin tinggi tingkat pemeliharaan
dan perhatian terhadap
pembangkit tersebut, semakin
tinggi pula kehandalannya.Kendala
operasi dari solar
power supply sangat
terpengaruh oleh keadaan
cuaca, karena besarnya
arus dan tegangan
output berbanding lurus
dengan penyinaran cahaya pada cell serta rendahnya effisiensi dari
cell.
Solar power supply harus
ditempatkan pada tempat tempat yang dapat
menampung sinar matahari
secara maksimum sejak
matahari terbit sampai
tenggelam (pada area terbuka).
4. Sebutkan komponen pada PLTA (angin)!
Jawaban
1.
Anemometer
2.
Blades
3.
Brake
4.
Controller
5.
Gear box
6.
Generator
7.
High speed shaft
8.
Low speed shaft
9.
Nacelle
10. Pitch
11. Rotor
12. Tower
13. Wind
direction
14. Wine
vane
15. Yaw
drive
16. Yaw
motor
17. Battery
5. Bagaimana prinsip keja PLTA (angin)?
Jawaban
Awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin
bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudianangin akan memutar sudut
turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator
inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
6. Jelaskan sifat-sifat energi alternatif !
Jawaban
Sifat-sifat energi alternatif adalah jumlahnya tidak terbatas
(tidak cepat habis) dan bersih (tidak menimbulkan polusi).
7. Jelaskan keuntungan dan kelemahan pemanfaatan energi
alternatif !
Jawaban
Keuntungan
a. Sumber energi
alternatif dapat digunakan terus karena tidak akan habis
b. Energi yang
dihasilkan sangat besar
c. Energi alternatif
tidak mencemari lingkungan
Kerugian
a. Dibutuhkan biaya
yang besar untuk memanfaatkan energi alternatif.
b. Dibutuhkan teknologi tinggi dan pemikiran
yang rumit untuk memanfaatkan energi
alternatif
c. Tersedianya juga
dipengaruhi musim. Contoh air akan banyak ketika musim penghujan
tetapi akan
berkurang ketika musim kemarau.
8. Sebutkan sumber energi alternatif yang dapat diubah
menjadi energi listrik !
Jawaban
Sumber energi alternatif yang dapat diubah menjadi energi
listrik antara lain, angin, sinar matahari, gelombang laut, air, dan panas
bumi.
9. Apa saja pemanfaatan energi alternatif dalam kehidupan
sehari-hari ?
Jawaban
Energi alternatif banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya biogas digunakan untuk memasak, sel surya untuk
menghidupkan kalkulator, dan lain-lain.
10. Bagaimanakah cara-cara memanfaatkan tenaga surya ?
Jawaban
Sinar matahari ditangkap oleh panel surya, dalam panel surya
sinar matahari diubah menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan digunakan
untuk berbagai keperluan sehari-hari.
Kesimpulan
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda. Energi menjadi komponen
penting bagi kelangsungan
hidup manusia karena
hampir semua aktivitas
kehidupan manusia sa ngat tergantung
pada ketersediaan energi
yang cukup. Untuk menghindarikrisis
energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di perlukanlan energi
terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari “proses
alam yang berkelanjutan”, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses
biologi, dan panas bumi. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan kebutuhan
manusia akan sumber energi tidak akan berkurang.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Dr A Harsono Soepardjo MEng Ketua PusatStudi Kelautan
FMIPA-UI dan PenelitiPusat Studi Energi UI “ Energi Baru danTerbarukan” Kompas
24Oktober 2005.
[2] Raharjo, Irawan, Fitriana, Ira, Analisis Potensi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya di Indonesia, Strategi Penyediaan Listrik Nasional Dalam
Rangka Mengantisipasi Pemanfaatan PLTU Batubara skala kecil, PLTN, dan Energi
Terbarukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar